banner

Monday, September 24, 2012

Pemerintah Dinilai Abaikan Kesejahteraan Petani

Pemerintah Dinilai Abaikan Kesejahteraan Petani

24/09/2012 20:05
Liputan6.com, Jakarta: Menyikapi peringatan Hari Petani dan Benih 24 September, Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menilai pemerintah belum berpihak kepada kesejahteraan petani dan hanya mementingkan komersialisasi benih.

Manager Advokasi dan Jaringan KRKP Said Abdullah menyesalkan sikap pemerintah yang terburu-buru merilis benih jagung transgenik NK 603 dan MON 89034 produksi Monsanto kepada petani. Pasalnya, benih hanya dikaji berdasarkan dokumen Monsanto tanpa uji coba.

"Sikap ini dengan jelas memperlihatkan bahwa pemerintah hanya berfikir soal komersialisasi benih. Tidak soal kesejahteraan petani," ujar Said dalam siaran persnya, Senin (24/9).

Said mengkritisi sikap sejumlah negara di dunia yang selalu mengagungkan industri sebagai produsen penyedia pangan. Padahal, kenyataanya pangan lebih banyak diproduksi petani kecil. Menurutnya, produksi pangan petani kecil di negara berkembang mampu menyumbang lebih dari 70 persen populasi dunia.

"Adapun di region Asia dan sub sahara Afrika, petani kecil mampu memenuhi 80 persen kebutuhan pangan di wilayah ini. Khusus untuk beras, 97 persen dari total kebutuhan dipenuhi hasil produksi petani kecil," tutur Said.

Sayangnya, kata Said, fakta ini diabaikan. Para pihak seolah menutup mata bahkan terus menempatkan petani bukan sebagai aktor utama dalam rantai produksi pangan. "Salah satu buktinya adalah introduksi benih transgenik/GMO ke petani seperti yang dilakukan pemerintah baru-baru ini," tandasnya.(ADI/AIS)

No comments:

Post a Comment