banner

Thursday, March 3, 2016

Gempa 8,3 Skala Richter Mengguncang Daerah Mentawai, Berpotensi Menjadi Tsunami


Gempa bumi berkekuatan 8,3 skala Richter (SR) mengguncang Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016). Gempa besar itu berpotensi untuk terjadi tsunami.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo, gempa berlangsung pada pukul 19.49 WIB.
Pusat gempa berada di 5,16 LS, 94,05 BT, atau sekitar 682 kilometer barat daya Mentawai.
"Di kedalaman 10 kilometer," ucap Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima ionclub.com, Rabu malam.
Gempa yang terjadi juga terasa di negara tetangga antara lain singapore dan malaysia.

Ahok Janji Akan Mendeklarasikan Diri Maju Independen dalam Waktu Dekat

 IONCLUB.COM Basuki Tjahaja Purnama akan menegaskan segera mendeklarasikan diri sebagai calon gubernur dari jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. 

Langkah ini lebih cepat dari target Teman Ahok yang mmengatakant Basuki akan mendeklarasikan diri dari jalur independen pada Mei mendatang. 

"(Deklarasi jalur independen) bisa lebih cepat dari bulan Mei. Bisa-bisa minggu depan atau bisa dua minggu lagi," kata Ahok, di Balai Kota, Kamis (3/3/2016). 

Meski demikian, hingga kini, Teman Ahok belum memenuhi persyaratan yang diberikan olehnya, yakni pengumpulan satu juta fotokopi KTP penduduk jakarta . 

Saat ini, Teman Ahok sudah mengumpulkan 760.000 fotokopi KTP Penduduk jakarta.

"Kami sudah putuskan kalau partai tidak ada yang mau mendukung, dan Teman Ahok bisa mengisi (formulir) dengan baik, kami akan maju independen," kata Basuki.

Bukan Kulit Kabel, Ini yang ditemukan Pasukan Katak di Dalam Gorong-gorong Seberang Istana


IONCLUB.COM Hasil penyusuran terkait kasus kulit kabel yang mebuat macet misterius berlanjut. Hari ini, belasan anggota pasukan Katak TNI Angkatan Laut dikerahkan menyusuri gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Penyusuran dimulai dari saluran Penghubung (Phb) Abdul Muis. Dari sana, pasukan Katak masuk dan menemui tiga gorong-gorong berdiameter 1 meter.

Setelah diamati, ada salah satu gorong-gorong yang berasal dari arah Istana, yang kondisinya lumpuh berat karena lumpur keras.

Dengan senter, beberapa anggota pasukan Katak yang turun sempat mengamati gorong-gorong tersebut. Lumpur keras itu menghambat hampir 80 persen diameter gorong-gorong. 

Di belakang lumpur keras itu tidak terlihat air, hanya tanah sejauh mata memandang. Tidak diketahui sejak kapan saluran air dari arah Istana itu mampet oleh lumpur. 

Kemudian, dua gorong-gorong di depan Gedung Berdikari disusuri. Lorong ini juga mempunyai cabang ke arah Istana. Dari 12 orang, hanya tiga orang yang masuk. 

pasukan katak hanya dapat sampai di mulut gorong-gorong karena untuk masuk ke sana memerlukan baju selam khusus dan tabung oksigen. 

Setelah beberapa menit, tiga anggota pasukan Katak keluar. Laporan pandangan mata mereka ternyata menemukan lumpur yang sama seperti yang dilihat di salah satu gorong-gorong arah Istana, yang lumpuh akibat timbunan lumpur keras. 

"Keluarnya di depan Istana karena yang ke arah Istana mentok ada tumpukan lumpur keras. Sudah tertutupi sekitar 80 persen, makanya kita langsung naik," kata seorang anggota pasukan Katak di lokasi, Kamis (3/3/2016). 

Ia mengatakan, masuk ke gorong-gorong dapat dilakukan dengan cara merayap seperti berenang. Kondisi gorong-gorong di depan Gedung Berdikari juga setengahnya digenangi air. 

Ia mengaku tak menemukan benda asing yang menyumbat gorong-gorong selain lumpur dan sampah. 

"Benda asing enggak ada," kata dia.

Tuesday, March 1, 2016

Ahok: Katanya Ada Seribu PSK Kalijodo Mau Telanjang Bulat, Mana? Kok Enggak Ada...


IONCASINO INTERNATIOL CASINO ONLINE ,Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang karena penertiban Kalijodo berjalan  lancar. 

Segala bentuk ancaman yang pernah disampaikan oleh beberapa pihak pun tidak terjadi. 

"Kalijodo katanya pas penertiban ngancam mau pakai tanktop.Terus, seribu PSK mau telanjang. Mana? Enggak ada. Pada nontonsemua, kan?" kata Basuki di Balai Kota, Selasa (1/3/2016). 

Ancaman itu sebelumnya diungkapkan oleh kuasa hukum wargaKalijodo, Razman Arif Nasution. Namun, penertiban Kalijodo, Senin (29/2/2016), berlangsung lancar tanpa pertumpahan darah.

Basuki berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, dan Kodam Jaya. 

"Saya berterima kasih. Pembongkaran Kalijodo, Bukit Duri, dan Kampung Pulo itu semua bisa berhasil karena kerja sama yang sangat baik antara Polda, Kodam, dan Pemda," kata Basuki. 

Basuki pun sempat berbincang dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian. Kepada Tito, Basuki menyebut masih ada 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) yang diduduki sehingga ia akan terus meminta bantuan personel kepolisian. 

"Saya juga sudah ketemu Wakapolri (Komjen Budi Gunawan). Jadi, keberhasilan ini semua karena dukungan dari Polda, Polri, dan TNI," kata Basuki.

Monday, February 29, 2016

Ridwan Kamil: Saya Ingin Bahagia Tanpa Melukai Siapapun

KEPUTUSAN Ridwan Kamil untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta menuai apresiasi banyak kalangan. Memang, sebelumnya, walikota Bandung itu mengaku kerap menerima ajakan untuk maju sebagai calon pemimpin ibu kota. Beragam reaksi pun datang di berbagai media sosialnya. Sederet nada pro dan kontra ditujukan atas wacana itu.
Kini, kegundahgulanaan warga Bandung terjawab sudah. Sosok pemimpin yang berbudi bawa leksana itu memilih menyelesaikan amanahnya hingga paripurna. Selain melalui press conference yang dihadiri pula oleh istri tercinta, Ridwan Kamil menulis curahan hatinya melalui media sosial Facebook Page miliknya. Belasan ribu komentar membanjir, bahkan tak sedikit dari mereka yang mengaku haru. Berikut curahan hati “The Next Soekarno” dari laman Facebook Ridwan Kamil, Senin (29/2).
Mohon maaf, walau kesempatan itu ada, saya memutuskan untuk tidak maju ke pemilihan Gubernur DKI 2017. Ini alasannya. mohon dibaca dengan seksama. Semoga Jakarta bisa memilih pemimpin terbaik tahun depan. hatur nuhun.
——
Ke Jakarta Tidak ke Jakarta
Indonesia lahir dari imajinasi. Rumah besar dengan penghuni yang beragam bukan seragam. Indonesianis Ben Anderson pun menyebut Indonesia sebagai “imagined community”. Imajinasi ambisius yang mencoba menyatukan kebhinekaan 17 ribu pulau dan 700-an bahasa ini. Keragaman dan kekayaan tanah air ini luar biasa. Bangsa Portugis, Inggris dan Belanda pun dahulu berebut kekayaan ibu pertiwi ini. Kekayaan alam yang bisa membuat Belanda mau tukar guling Maluku dari Inggris dan menukarnya dengan pulau New Amsterdam yang berubah nama menjadi Manhattan New York City hari ini.
Manusia modern Indonesia hari ini dominasinya adalah turunan migran Micronesia asal Tiongkok yang dalam perjalanan sejarahnya bercampur dengan genetika India atau Arab. Bukan aseli turunan dari Homo Erectus Sangiran atau The Hobbit alias Homo Floresiensis. Migrasi bangsa Micronesia ribuan tahun lalu mendatangi Taiwan, Filipina, Indonesia sampai sejauh kepulauan Pasifik dan Hawaii. Makanya sawo matang kita mirip dengan sawo matang orang Hawaii. Jika mau melihat leluhur bangsa Indonesia, datangi kaum aborigin Taiwan yang genetikanya mirip dengan sawo matang manusia modern Indonesia hari ini. Sehingga mengadu domba etnisitas manusia Indonesia hari ini dengan istilah pribumi bukan pribumi adalah kebodohan.
Sejarah mencatat pusat Nusantara saat Sriwijaya adalah disekitar Sungai Musi. Nusantara saat Majapahit sebagai penguasa berpusat di Mojokerto. Dan Nusantara atau Indonesia hari ini berpusat Jakarta. Jakarta adalah pusat pemerintahan/politik dan juga pusat ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Amerika dimana pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat ekonominya di New York atau Los Angeles. Atau Tiongkok dengan Beijing sebagai pusat politik dan Shanghai sebagai pusat ekonomi.
Bercampurnya segala pusat ini itu di Jakarta membuat manusia-manusia Indonesia berlomba mengadu nasib ekonomi atau nasib politiknya ke Jakarta. Jakarta adalah mitos. Jakarta sekaligus juga adalah bom waktu.
***
Sedemikian besarnya magnet Jakarta sebagai kepusatan atas banyak hal, tidaklah heran jika menjadi Gubernur Jakarta menjadi incaran utama panggung politik. Pak Jokowi mundur dari Solo untuk menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012 yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia di tahun 2014. Pak Ahok mundur dari anggota DPR untuk berpasangan dengan Pak Jokowi. Pak Alex Nurdin mundur sebagai Gubernur Sumsel, dan balik lagi ketika kalah. Tahun depan pak Ahok pun bersiap untuk pemilihan berikutnya. Dan karena satu dan lain hal, tawaran dan kesempatan itu pun datang kepada saya.
Saya tidak melakukan upaya apapun yang bersifat mempromosikan diri ke warga Jakarta. Sehingga ketika hasil survey menyatakan popularitas dan elektabilitas tiba-tiba-tiba naik, saya duga karena apa yang saya lakukan di Bandung dengan mudah dikonsumsi warga Jakarta via media sosial. Jangan lupa Jakarta adalah kota Twitter paling cerewet se dunia.
Kenapa tidak segera menyatakan maju atau tidak? Sebagai manusia timur, saya dilatih ibu saya untuk menghormati silaturahmi. “Jangan menolak undangan silaturahmi dan perbanyak takziah pada yang baru meninggal,” itu pesan rutin Ibu saya. Saya paham maksudnya, dengan silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat hidup bertambah.
Itulah kenapa selama 3 bulan terakhir saya tidak langsung menyatakan iya atau tidak terhadap tawaran menjadi calon Gubernur DKI. Saya menghormati masukan dan aspirasi dengan menghadiri undangan silaturahmi dari beragam kelompok warga dan tokoh Jakarta. Saya mendatangi informal undangan dari 4 parpol. Dalam kurun waktu tersebut, saya mendengarkan dengan seksama masukan langsung dari Bapak Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua DPD, termasuk berdiskusi hangat dengan Pak Prabowo Subianto. Saya memperhatikan masukan warga via media sosial juga. Dan sampai hari Minggu 28 Februari 2015 pun saya masih menerima silaturahmi tokoh-tokoh nasional di Jakarta. Semua saya dengarkan dengan baik.
***
Memenangkan pemilihan Gubernur Jakarta 2017 bukan hal yang mustahil. Saya dulu memulai pemilihan di Bandung dengan 6% sebagai ’nobody’, sementara incumbent sudah 30%. Dan akhirnya menang 45% dengan determinasi dan strategi kreatif ini itu. Dari survey terakhir di Jakarta yang masuk ke saya, popularitas sudah 60% dan elektabilitas 20%. Dan ini pun, dengan saya tidak melakukan apa-apa. Belum bergerak.
Gak takut kalah? Menang kalah dalam hidup adalah biasa. Cinta saya pernah ditolak 2 kali. Kalah dalam sepakbola sering. Masuk arsitektur gara-gara tidak berhasil masuk Teknik Kimia ITB dan saya pernah dilecehkan berkali-kali saat di Amerika karena minoritas dan faktor ras. Saya sudah melewati semua itu. Makanya mau dimaki atau dibuli di twitter atau medsos oleh banyak pihak termasuk para buzzer lawan politik itu mah biasa saja. Politik itu bising. Insya Allah saya sudah kebal.
Masalah batin saya hanya satu. Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Andai pilkada di Indonesia ini bisa serempak awal dan akhirnya, tentu tidak akan ada dilema seperti ini. Jika pilkada bisa serempak semua, tidak akan ada stigma pemimpin kutu loncat bagi mereka yang ingin mengabdi ke jenjang lebih tinggi. Dan jika mengikuti hawa nafsu dan hitungan matematika pilkada, pastilah saya tidak banyak berpikir panjang. Namun hidup tidaklah harus selalu begitu. Saya ingin bahagia tanpa mencederai. Saya ingin menang tanpa melukai.
***
Bandung hari ini sudah membaik, namun belum sehat betul. Lebay jika dibilang Bandung sudah berhasil. Bohong pula jika ada yang mengatakan Bandung tidak ada kemajuan. Dalam kurun 2 tahun ini, reformasi birokrasi Bandung sudah membaik. Kinerja birokrasi dari urutan ratusan tahun 2013 sekarang urutan 1 nasional dengan nilai A. Pelayanan publik dari rapor merah sekarang urutan 4 nasional. Transparansi pemerintah sudah urutan 3 dari asalnya urutan 17 di Jawa Barat. Itu progres.
Ijin usaha UKM dihilangkan sama sekali. 7000 warga miskin sudah diberi kredit usaha tanpa bunga dan tanpa agunan. Setiap RW diberi anggaran 100 juta sebagai konsep pemerataan pembangunan. Pengangguran terbuka turun dari 10,9% ke 8 %. Itu semua adalah kemajuan. Jadi Bandung membaik bukan hanya urusan taman, seperti yang sebagian tukang nyinyir kira.
Secara tata kota, perbaikan trotoar dan taman kota bergerak dengan cepat. Interaksi sosial berkorelasi dengan kebahagian. Karenanya Indeks kebahagiaan naik ke 70,6 di akhir 2015. Artinya warga Bandung bahagia. Problem sampah dan jalan rusak sudah hilang dari 5 besar masalah Bandung versi survey warga. Adipura hadir lagi setelah 17 tahun absen. Namun secara jujur, Kota Bandung masih punya hutang masalah yaitu urusan pengurangan banjir dan kemacetan. Dua problem ini menjadi prioritas di sisa jabatan saya.
Dan yang terberat, warga Bandung mayoritas tidak mengijinkan saya pergi sebelum menyelesaikan tugas. Di dalam kata ‘warga Bandung’ terkandung di dalamnya suara relawan yang dulu berjibaku memenangkan saya, suara keluarga saya dan suara mentor hidup saya yaitu ibu kandung saya, yang tidak merestui kemanapun sebelum niat selesaikan periode pertama kewalikotaan Bandung ini tunai. Semoga warga Bandung juga memahami, bantu saya dengan aktif menaati aturan dan berpatisipasi aktif dalam program-program pemkot, agar Bandung Juara berkat usaha bersama.
***
Indonesia tidak hanya Jakarta. Mitos pusat segalanya itu harus dibongkar. Saya yakin Indonesia bisa maju jika di daerah juga dipimpin orang-orang terpercaya dan progresif secara merata. Indonesia bisa hebat dengan kepemimpinan orang-orang hebat seperti Ibu Risma di Surabaya atau Prof. Nurdin Abdullah di Bantaeng.
Saya mungkin bisa ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Saya masih ingin menyelesaikan mimpi-mimpi besar di di Bandung, ibukota solidaritas Asia Afrika dan kota desain Unesco ini. Insya Allah banyak hal di Bandung akan menginspirasi Indonesia dan dunia. Oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan jernih hati untuk tidak maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017.
Mohon maaf lahir batin jika keputusan ini mengecewakan semua pihak yang sudah bersemangat menyampaikan aspirasi agar saya maju ke Jakarta di tahun 2017. Insya Allah semua indah pada waktunya.
Dan walau gak nyambung, seperti biasa, bagi para jomblo, bersegeralah menikah agar panjang umur.
Hatur nuhun.Foto: fimadani

Sunday, February 28, 2016

Fans Netizan Facebook Tolak Ridwan Kamil Jadi Cagub DKI, tetapi Menduukung jika Menjadi RI-1

Puluhan ribu netizen tidak setuju apabila Wali Kota Bandung Ridwan Kamil maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017. Mereka justru mendukung Emil, sapaan Ridwan, menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.
Tanggapan pengguna internet itu muncul dalam kolom komentar pada status halaman Facebook Ridwan Kamil. Status itu ditulis pada Sabtu (27/2/2016) pukul 23.23 WIB. Hingga Minggu (28/2/2016) pukul 09.00, sudah lebih dari 45.000 stempel jempol (like) dan lebih dari 34.000 komentar menyertai status itu.
Sebagian besar penyuka fan page itu menilai bahwa Emil sebaiknya tetap menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah di Bandung hingga tuntas. Pemilik akun Wawan Sap, misalnya, berpendapat bahwa sosok Emil dan sejumlah pemimpin baik perlu disebar karena jumlahnya hanya segelintir di Indonesia.
"jangan kang. Bangsa Indonesia butuh pemimpin yg bagus dibanyak tempat. di Jakarta ada Ahok, Bandung ada Kang Emil, SBY ada Bu Risma. jangan mau diadu dan ngumpul semua di JKT, kasian bandung dan daerah lain yg miskin pemimpin berintegritas macam Kang Emil. saya warga jakarta tapi asli bandung, bagus kalau di JKT dan bandung ada pemimpin yg bagus," tulis Wawan Sap.
Masukan untuk Emil tidak hanya disampaikan oleh netizen asal Kota Kembang atau Jakarta. Penduduk Facebook asal luar kota pun ikut memberi saran. Ada yang mengharapkan Emil untuk tetap menjaga Bandung, lalu mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat. Ada pula yang menjagokannya sebagai capres.
Dari Yogyakarta, pemilik akun Fendi Atmoko mengharapkan Emil untuk tetap berada di Bandung sambil mempersiapkan diri menjadi calon RI-1 pada Pemilu 2019.
"Saya warga jogja yg ngikutin kabar bapak di FP ini.. Menurut saya utk 2017 bapak tidak perlu maju ikut pilkada di DKI.. Bandung lebih butuh bapak.. Cukup 2019 maju untuk menjadi RI 1.. Dan di 2019 Indonesia Butuh bapak untuk menjadi pemimpin..," sebut Fendi yang disambut acungan ibu jari lebih dari 1.400 netizenlain.
Meski demikian, ada pula yang meminta Emil menjadi kandidat DKI-1. Akun Prambudi Ayuman, misalnya, mengharapkan Emil menggantikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dianggapnya sering marah-marah.
"tolong Selamatkan dan tingkatkan lagi daerah ibukota kang Emil.. sya kasihan lihat orang2 kena bentak dan dimarahi dgn alasan yg tidak jelas.. apalagi sampai menyalahkan2 Tuhannya akibat banjir.. DKI adlah pusatnya,, jika DKI sperti skrg,, akan berdampak ke bawahnya (daerah2).. baa kata orang minang. Kaji manurun.. kok elok nan diateh, elok lo nan dibawahnyo mah...," kata Prambudi.
Nama Ridwan Kamil masuk dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diajukan oleh Partai Gerindra.
Selain Emil, Gerindra juga menyaring nama-nama lain, seperti pengusaha muda Sandiaga Uno, anggota DPRD DKI Mohammad Sanusi, mantan Menteri Pemuda dan Olaharaga Adhyaksa Dault, hingga Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra.
Mereka dijagokan sebagai "peluru" untuk melawan Ahok yang akan maju sebagai cagub tahun depan.

Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek Dan Sekitarnya Hari Ini

Beberapa hari ini Jakarta diguyur hujan terus menerus, bahkan hingga hari ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberikan peringatan dini cuaca di wilayah Jakarta dan sekitarnya atau Jabodetabek.

"Update peringatan dini cuaca Jabodetabek 28 Februari 2016, pukul 04.00 WIB. Masih terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat dan petir, serta angin kencang pada pukul 05.00 WIB di (Badara) Soekarno Hatta," demikian keterangan tertulis dari humas BPBD DKI Jakarta, 

Wilayah lain yang juga diperkirakan mengalami cuaca yang sama di wilayah Jakarta dan Tangerang antara lain, Cengkareng, Kosambi, Penjaringan, Pluit, Rawa Buaya, Kedoya, Tambora,  Tamansari, Pademangan, Tanjung Priok,  Koja, Cilincing, Kelapa Gading, Pulomas, Cempaka Putih.
Kemudian Sawah Besar, Gambir, Harmoni, Tnh Abang, Senayan, Semangi, Kebayoran, Gandaria, Fatmawati, Cilandak, Lbk Bulus, Ciputat, Bintaro, Ciledug, BSD, Bekasi, Pamulang, Ciputat, LB. Bulus, Sukmajaya, Depok, Beji, Pancoran mas, Sawamngan, Sukamajaya, Bekasi, Jati Asih dan Pondok Gede.  
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 08.00 WIB dan meluas ke Kemayoran, Harmoni, Gambir, Sawah Besar, Gunung Sahari, Kemayoran, Senen, Manggarai, Jatingegara, Matraman, Halim Perdana Kusuma, Duri, Matraman, Kampung Melayu, Salemba, Cikini, Gondangdia, Menteng, Thamrin, Sarinah, Sudirman, Semanggi, Kuningan, Setiabudi.
 
Wilayah Ibu Kota lainnya yang juga mengalami cuaca yang sama yakni Gatot Subroto, Mampang Prampatan, Pejaten, Jagakarsa, Pasar Minggu, Pancoran, Kalibata, Halim, Kramat Jati, Lubang Buaya, Jati Waringin, Kalimalang, Pondok Kelapa, Cipinang, Rawamangun, Duren Sawit, Klender, Pondok Kopi, Bintara, Penggilingan, Cakung, dan sekitarnya.(TMC Polda Metro Jaya)